Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) Tegal merupakan salah satu daerah di jawa yang mempunyai motif batik sendiri batik tulis tegalan memiliki corak yang unik, khas batik-batik pesisir dengan pilihan warna-warna alam yang beragam. batik ini semakin lama digunakan maka warnanya akan semakin jelas
Monday 5 September 2011
Tuesday 12 July 2011
Tips Merawat Batik
Batik memang sedang tren. Namun, bisa jadi belum banyak orang yang mengetahui cara merawat pakaian batik agar warnanya tetap awet. Berikut ini sejumlah cara alternatif merawat batik kesayangan.
- Saat mencucinya, gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang banyak dijual di pasaran
- Atau, cuci kain batik dengan shampo rambut. Sebelumnya, larutkan shampo di air sampai tak ada bagian yang mengental. Lalu, celupkan kain batik.
Sejarah Batik Tegalan
Batik dikenal di Tegal pada akhir abad ke-XIX dan yang dipakai saat itu adalah pewarna buatan sendiri yang diambil dari tumbuh-tumbuhan:
1. pace/mengkudu,
2. nila
3. soga
4. kayu
1. pace/mengkudu,
2. nila
3. soga
4. kayu
dan kainnya tenunan sendiri. Warna batik Tegal pertama kali ialah sogan dan babaran abu-abu setelah dikenal nila pabrik dan kemudian meningkat menjadi warna merah-biru
Semangat Kardinah untuk Batik Tegalan
BAGI masyarakat Tegal dan sekitar, mendengar nama Kardinah, tentu ingat sebuah rumah sakit milik Pemerintah kota Tegal yang dibangun oleh RA Kardinah, istri Bupati Tegal, RM Adipati Ario Reksonegoro yang menjabat pada 1908-1936. Sedikit sekali orang yang mengetahui Kardinah juga membangun Sekolah Kepandaian Putri, untuk gadis pribumi ‘’Wismo Pranowo’’.
Di dalam sekolah tersebut, Kardinah selain memberi pelajaran setara dengan Sekolah Pribumi Kelas Dua pada masa pemerintah Belanda, juga memberi pelajaran praktik membatik. Ada fasilitas untuk membatik seperti gudang dan los untuk penyelesaian hasil-hasil pembatikan dengan soga (warna merah untuk batik) dan wedel (warna hitam untuk batik).
Di dalam sekolah tersebut, Kardinah selain memberi pelajaran setara dengan Sekolah Pribumi Kelas Dua pada masa pemerintah Belanda, juga memberi pelajaran praktik membatik. Ada fasilitas untuk membatik seperti gudang dan los untuk penyelesaian hasil-hasil pembatikan dengan soga (warna merah untuk batik) dan wedel (warna hitam untuk batik).
Subscribe to:
Posts (Atom)