Monday 5 September 2011

Sejarah Batik Indonesia

Etimologi
Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik".

Pengertian Batik
Walaupun banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian batik, namun mereka mempunyai tujuan yang sama dalam ungkapan yang berbeda-beda.

Disebutkan oleh Yudoseputro (2000 : 98) bahwa batik berarti gambar yaang ditulis pada kain dengan mempergunakan malam sebagai media sekaligus penutup kain batik. Selain itu, seorang ahli seni rupa mengemukakan bahwa seni batik merupakan hasil kebudayaan bangsa Indonesia yang tinggi nilainya. Karena itu sudah selayaknya ditingkatkan dan dikembangkan (Widodo, 1983 : 1).

Tuesday 12 July 2011

Tips Merawat Batik

Batik memang sedang tren. Namun, bisa jadi belum banyak orang yang mengetahui cara merawat pakaian batik agar warnanya tetap awet. Berikut ini sejumlah cara alternatif merawat batik kesayangan.
  1. Saat mencucinya, gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang banyak dijual di pasaran
  2. Atau, cuci kain batik dengan shampo rambut. Sebelumnya, larutkan shampo di air sampai tak ada bagian yang mengental. Lalu, celupkan kain batik.

Sejarah Batik Tegalan

Batik dikenal di Tegal pada akhir abad ke-XIX dan yang dipakai saat itu adalah pewarna buatan sendiri yang diambil dari tumbuh-tumbuhan:

1. pace/mengkudu,
2. nila
3. soga
4. kayu
dan kainnya tenunan sendiri. Warna batik Tegal pertama kali ialah sogan dan babaran abu-abu setelah dikenal nila pabrik dan kemudian meningkat menjadi warna merah-biru


Semangat Kardinah untuk Batik Tegalan

BAGI masyarakat Tegal dan sekitar, mendengar nama Kardinah, tentu ingat sebuah rumah sakit milik Pemerintah kota Tegal yang dibangun oleh RA Kardinah, istri Bupati Tegal, RM Adipati Ario Reksonegoro yang menjabat pada 1908-1936. Sedikit sekali orang yang mengetahui Kardinah juga membangun Sekolah Kepandaian Putri, untuk gadis pribumi ‘’Wismo Pranowo’’.
Batik Tegal
Di dalam sekolah tersebut, Kardinah selain memberi pelajaran setara dengan Sekolah Pribumi Kelas Dua pada masa pemerintah Belanda, juga memberi pelajaran praktik membatik. Ada fasilitas untuk membatik seperti gudang dan los untuk penyelesaian hasil-hasil pembatikan dengan soga (warna merah untuk batik) dan wedel (warna hitam untuk batik).